Jumat, 01 Juli 2011

Lagu Rohani Kristen - Lebih Dari Pemenang.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Lagu Rohani Kristen - Lebih Dari Pemenang.mp3

Lagu Rohani Kristen - Lebih Dari Pemenang.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/ljgPNumi/Lagu_Rohani_Kristen_-_Lebih_Da.html" target="_blank">Lagu Rohani Kristen - Lebih Dari Pemenang.mp3</a>

Senin, 16 Mei 2011

Rabu, 20 April 2011

farahsmashblast: bisma fanct

farahsmashblast: bisma fanct: "bisma punya beberapa fakta, dari yang disuka sampe ga disuka sama bisma.. so, check this!! Bisma Karisma, Bandung 27 November 1990 Anak ke 2..."

Minggu, 27 Maret 2011

Artikel Sistem Grafik Komputer

1. Grafika Komputer
adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition). Grafika komputer sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data.
Bagian dari grafika komputer meliputi:
- Geometri: mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang
- Animasi: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan
- Rendering: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya
- Citra (Imaging): mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.

2. Grafika Komputer 3d

adalah representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Hasil ini kadang kala ditampilkan secara waktu nyata (real time) untuk keperluan simulasi. Secara umum prinsip yang dipakai adalah mirip dengan grafika komputer 2D, dalam hal: penggunaan algoritma, grafika vektor, model frame kawat (wire frame model), dan grafika rasternya.
Grafika komputer 3D sering disebut sebagai model 3D. Namun, model 3D ini lebih menekankan pada representasi matematis untuk objek 3 dimensi. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer. Proses penampilan suatu model matematis ke bentuk citra 2 D biasanya dikenal dengan proses 3D rendering.

3. Visualisasi
adalah merupakan sebutan lain dari grafika komputer, rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh dari hal ini meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah, dll.
Pada saat ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu pengetahuan, rekayasa, visualisasi disain produk, pendidikan, multimedia interaktif, kedokteran, dll. Pemakaian dari grafika komputer merupakan perkembangan penting dalam dunia visualisasi, setelah ditemukannya teknik garis perspektif pada zaman Renaissance. Perkembangan bidang animasi juga telah membantu banyak dalam bidang visualisasi yang lebih kompleks dan canggih.

4. Visualisasi Molekul Dengan Garlic
Harus diakui bahwa sekolahsekolah di Indonesia kebanyakan menggantungkan dirinya kepada program-program yang proprietary. Bahkan terkadang sampai kalangan beberapa universitas pun berpendapat bahwa software proprietary adalah solusi yang terbaik untuk komputasi, mengingat tren pasar dan ketersediaan dukungan dari vendor. Sebagai pendukung free software, alangkah baiknya apabila kita mampu menerobos ke setiap pelosok ilmu pendidikan dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan free software tersebut. Tulisan kali ini akan menerobos ke bidang ilmu yang mempelajari molekular dan memperkenalkan garlic untuk meningkatkan daya kreasinya.

5. Grafika Komputer Dan Teori Implementasi
Grafika komputer akhir-akhir ini mulai dirasa sangat penting dan mencakup hampir semua bidang kehidupan seiring dengan semakin pentingnya sistem komputer dalam berbagai kegiatan. Grafika komputer merupakan gambar atau grafik yang dihasilkan oleh komputer. Teknik-teknik yang dipelajari dalam grafika komputer adalah teknik-teknik bagaimana membuat atau menciptakan gambar dengan menggunakan komputer. Ada beberapa program, dari yang sederhana sampai program yang sangat kompleks, yang dapat digunakan untuk membuat gambar komputer, antara lain Paint, Microsoft Photo Editor, Adobe Photoshop, Maya, Autocad, 3D Space Max, dan lain-lain.

Desain Permodelan Grafik
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling).
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan bila membangun model obyek, kesemuanya memberi kontribusi pada kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan manipulasi model. Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.

a. Motion Capture/Model 2D
Yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah yang sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini digunakan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop atau sejenisnya. Dalam tahap ini proses penentuan obyek 2D memiliki pengertian bahwa obyek 2D yang akan dibentuk merupakan dasar pemodelan 3D.
Keseluruhan obyek 2D dapat dimasukkan dengan jumlah lebih dari satu, model yang akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Tahap rekayasa hasil obyek 2D dapat dilakukan dengan aplikasi program grafis seperti Adobe Photoshop dan lain sebagainya, pada tahap pemodelan 3D, pemodelan yang dimaksud dilakukan secara manual. Dengan basis obyek 2D yang sudah ditentukan sebagai acuan. Pemodelan obyek 3D memiliki corak yang berbeda dalam pengolahannya, corak tersebut penekanannya terletak pada bentuk permukaan obyek.

b. Dasar Metode Modeling 3D
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada jenis metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang didapat akan terbagi sejumlah pecahan polygon.
Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform Rational Bezier Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun sebuah model organik. Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.

c. Proses Rendering
Tahap-tahap di atas merupakan urutan yang standar dalam membentuk sebuah obyek untuk pemodelan, dalam hal ini texturing sebenarnya bisa dikerjakan overlap dengan modeling, tergantung dari tingkat kebutuhan. Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720 x 576 pixels. Bagian rendering yang sering digunakan:
• Field Rendering. Field rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.
• Shader. Shader adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software tertentu dalam proses special rendering. Biasanya shader diperlukan untuk memenuhi kebutuhan special effect tertentu seperti lighting effects, atmosphere, fog dan sebagainya.

d. Texturing
Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa digunakan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.

e. Image dan Display
Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar untuk kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap teksturing pemodelan. Output images memiliki Resolusi tinggi berkisar Full 1280/Screen berupa file dengan JPEG,TIFF, dan lain-lain. Dalam tahap display, menampilkan sebuah bacth Render, yaitu pemodelan yang dibangun, dilihat, dijalankan dengan tool animasi. Selanjutnya dianalisa apakah model yang dibangun sudah sesuai tujuan. Output dari Display ini adalah berupa *.Avi, dengan Resolusi maksimal Full 1280/Screen dan file *.JPEG.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Metode pemodelan obyek disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya digunakan sedikit polygon, maka object yang didapatkan akan terbagi menjadi pecahan-pecahan polygon.
Sedangkan Modeling dengan Nurbs (Non-Uniform Rational Bezier Spline) adalah metode paling populer untuk membangun sebuah model organik. Hal ini dikarenakan kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.
Desain permodelan grafik sangat berkaitan dengan grafik komputer. Berikut adalah kegiatan yang berkaitan dengan grafik komputer:
1.Pemodelan geometris : menciptakan model matematika dari objek-objek 2D dan 3D.
2.Rendering : memproduksi citra yang lebih solid dari model yang telah dibentuk.
3.Animasi : Menetapkan/menampilkan kembali tingkah laku/behaviour objek bergantung waktu.
Kerangka grafik komputer
1.  Graphics Library/package (contoh : OpenGL) adalah perantara aplikasi dan display hardware(Graphics System).
2. Application program memetakan objek aplikasi ke tampilan/citra dengan memanggil   graphics library.
3.  Hasil dari interaksi user menghasilkan/modifikasi citra.
4.  Citra merupakan hasil akhir dari sintesa, disain, manufaktur, visualisasi dll.
Pemodelan GeometrisTransformasi dari suatu konsep (atau suatu benda nyata) ke suatu model geometris yang bisa ditampilkan pada suatu komputer :
– Shape/bentuk
– Posisi
– Orientasi (cara pandang)
– Surface Properties/Ciri-ciri Permukaan (warna, tekstur)
– Volumetric Properties/Ciri-ciri volumetric (ketebalan/pejal, penyebaran cahaya)
- Lights/cahaya (tingkat terang, jenis warna)
- Dan lain-lain …
Pemodelan Geometris yang lebih rumit :
– Jala-jala segi banyak: suatu koleksi yang besar dari segi bersudut banyak, dihubungkan   satu sama lain.
– Bentuk permukaan bebas: menggunakan fungsi polynomial tingkat rendah.
– CSG: membangun suatu bentuk dengan menerapkan operasi boolean pada bentuk yang primitif.Elemen-elemen pembentuk Grafik Geometri
Pemrosesan citra untuk ditampilkan di layar
Hardware Display Grafik : Vektor

SUSUNAN KABINET RI dari MASA ke MASA


 “Era Perjuangan Kemerdekaan”

G      Kabinet Presidensil

Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1945
Program Kerja
  
Program Kabinet : Program Kabinet tak pernah diumumkan.
Catatan :
1.Pada Kabinet ini tidak ada Menteri Keamanan Rakyat, karena bapak Soeprijadi yang
diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat tak pernah melakukan dan tak pernah menyatakan menerima pengangkatan tersebut.  Lalu pada tanggal 20 Oktober 1945 bapak Soeljadi koesoemo diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat ad interim.
2. Berhenti tanggal 26 September 1945, diganti oleh Mr. A.A. Maramis.
3. Jabatan ini ditiadakan (tak diisi) bersama-sama pengangkatan Mr. A.A. Maramis
sebagai Menteri Keuangan.
4. Tanggal 25 September 1945 menjabat sebagai Menteri Keuangan.
5. Partai-partai Politik kala itu belum dibentuk lagi.
    
Susunan Pejabat
  
Menteri Luar Negeri   :  Achmad Soebardjo
Menteri Dalam Negeri   :   R.A.A. Wiranatakoesoema
Wakil Menteri Dalam Negeri   :   Harmani
Menteri Keamanan Rakyat (a.i.)   :   Soeljadi Koesoemo
Menteri Kehakiman   : Soepomo
Menteri Keuanga   :  Samsi
Menteri Kemakmuran   :Soerachman Tjokrodisoerjo
Menteri Pekerjaan Umum   :  Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Perhubungan  :   Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Sosial   :   Iwa Koesoemasoemantri
Menteri Pengajaran   :   Ki Hadjar Dewantara
Menteri Kesehatan  :   Boentaran Martoatmodjo
Menteri Negara   :  Amir
Menteri Negara  :  Wahid Hasjim
Menteri Negara   :   Sartono
Menteri Negara   :   A.A. Maramis
Menteri Negara :   Otto Iskandardinata
Menteri Keamanan Rakyat   :   Soeprijadi
    
Keterangan Lain 
Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah
Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat
formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. Kabinet
pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil dinamakan
"presidensial/presidentil" karena setelah kemerdekaan pada bulan Agustus 1945.
Indonesia menerapkan sistem presidentil di mana Presiden berfungsi sebagai Kepala
Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan.

G         Kabinet Sjahrir I

Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentu 1945
Tahun Demisioner 1946
Jumlah Pejabat   17
Program Kerja 
 
Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara
Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-kemanusiaan..
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.
    
Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri  :   Sutan Sjahrir
Menteri Luar Negeri   :  Sutan Sjahrir
Menteri Dalam Negeri  :  Sutan Sjahrir
Wakil Menteri Dalam Negeri  :   Harmani
Wakil Menteri Keamanan Rakyat   :   Abdul Moerad
Menteri Kehakiman   :   Soewandi
Menteri Keuangan   :   Soenarjo Kolopaking
Menteri Kemakmuran   :   Darmawan Mangoenkoesoemo
Menteri Perhubungan   :   Abdulkarim
Menteri Pekerjaan Umum  :   Putuhena
Menteri Sosial   :   Adji Darmo Tjokronegoro
Menteri Pengajaran   :   T.S.G. Mulia
Menteri Kesehatan   :   Darma Setiawan
Menteri Negara   :   Rasjidi
    
Keterangan Lain  
Kabinet Sjahrir Pertama dibentuk setelah Kabinet Wiranata Koesoemah dan memerintah
antara tanggal 14 November 1945 - 12 Maret 1946. Perbedaan utama dengan kabinet
sebelumnya ialah bahwa pada kabinet ini, para menteri diangkat dari Partai Politik

Catatan:
1. Pada bulan Januari 1946 bapak S. Josodiningrat yang tak berpartai diangkat
menjadi Menteri Muda Keamanan Rakyat sebagai pengganti Abdul Murad, yang tidak lagi melakukan tugasnya.
2. Pada tanggal 3 Januari 1946 digantikan oleh Natsir yang berasal dari partai Masyumi.
3. Pada tanggal 5 Desember 1945 diganti oleh Ir. Soerachman Tjokrodisoerjo yang tak
berpartai.
4. Pada tanggal 5 Desember 1945 Dr. Adji Darmo Tjokronegoro digantikan oleh Dr.
Soedarsono (PSI).

G         Kabinet Sjahrir II

Masa Pemerint Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1946
Tahun Demisioner   1946
Jumlah Pejabat   25
Program Kerja 

Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara
Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-kemanusiaan..
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan  pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.
    
Susunan Pejabat
Perdana Menteri  :   Sutan Sjahrir
Menteri Luar Negeri   :   Sutan Sjahrir
Menteri Muda Luar Negeri   :   Agus Salim
Menteri Dalam Negeri   :   Sudarsono
Menteri Pertahanan   :   Amir Sjarifuddin
Menteri Muda Pertahanan   :   Abdurrahman Wahid
Menteri Kehakiman   :   Suwandi
Menteri Penerangan   :   Mohammad Natsir
Menteri Keuangan   :   Surachman Tjokroadisurjo
Menteri Pertanian/Persediaan   :   Rasad
Menteri Muda Pertanian/Persediaan   :   Saksono
Menteri Perdagangan/Perindustrian   :   Darmawan Mangoenkoesoemo
Menteri Pekerjaan Umum  :   Putuhena
Menteri Muda Pekerjaan Umum   :   H. Laoh
Menteri Sosial   :   Maria Ulfah Santoso
Menteri Muda Sosial   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Perhubungan   :   Abdulkarim
Menteri Pengajaran   :   T.S.G. Mulia
Menteri Agama   :   Rasjidi
Menteri Kesehatan   :   Darma Setiawan
Menteri Muda Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Negara   :   Wikana
    
Keterangan Lain  
Catatan
1. Suwandi mengundurkan diri pada 22 Juni 1946. Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan dilebur menjadi Menteri Kemakmuran pada 26 Juni 1946 dengan Darmawan Mangunkusumo sebagai Menteri dan Saksono sebagai
Wakil/Menteri Muda. Rasad mengundurkan diri

G         Kabinet Sjahrir III

Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk   1946
Tahun Demisioner  1947
Jumlah Pejabat   32
Program Kerja
  
Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara
Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-kemanusiaan..
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.
     
Susunan Pejabat
Perdana Menteri   :   Sutan Sjahrir
Menteri Luar Negeri   :   Sutan Sjahrir
Wakil Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim
Menteri Dalam Negeri   :   Mohammad Roem
Wakil Menteri Dalam Negeri   :   Wijono
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Wakil Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim
Wakil Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim
Menteri Ekonomi   :   A.K. Gani
Wakil Menteri Ekonomi   :   Jusuf Wibisono
Menteri Kesehatan   :   Darma Setiawan
Wakil Menteri Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Suwandi
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Gunarso
Menteri Sosial   :   Maria Ulfah Santoso
Wakil Menteri Sosial   :   Abdulmadjid
Menteri Agama   :   Faturrachman
wakil Menteri Keamanan Rakyat   :   Harsono Tjokroaminoto
Menteri Penerangan   :   Mohammad Natsir
Wakil Menteri Penerangan   :   A.R. Baswedan
Menteri Pekerjaan Umum   :   Putuhena
Wakil Menteri Pekerjaan Umum   :   Laoh
Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Negara   :   Wahid Hasjim
Menteri Negara   :   Wikana
Menteri Negara   :   Sudarsono
Menteri Negara   :   Tan Po Gwan
Menteri Negara   :   Setiabudi (Douwes Dekker)
Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim
Menteri Dalam Negeri   :   Mohammad Roem
Wakil Perdana Menteri III   :   Chaerul Saleh
Wakil Menteri Pertama/ Koordinator Pertahanan/Keamanan   :   Abdul Haris Nasution

G         Kabinet Amir Sjarifuddin I

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1947
Tahun Demisioner  1947
Jumlah Pejabat  34
   
Susunan Pejabat
  
wakil Perdana Menteri   :   A.K. Gani
Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim
Menteri Muda Luar Negeri   :   Tamsil
Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Muda Pertahanan   :   Abdurrahman Wahid
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Muda Penerangan   :   Sjahbudin Latif
Menteri Keuangan   :   A.A. Maramis
Menteri Muda Keuangan   :   Ong Eng Die
Menteri Kemakmuran   :   A.K. Gani
Menteri Muda Kemakmuran I   :   I.J. Kasimo
Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Pekerjaan Umum   :   Moch. Enoch
Menteri Muda Pekerjaan Umum   :   H. Laoh
Menteri Perburuhan   :   S.K. Trimurti
Menteri Muda Perburuhan   :   Wilopo
Menteri Sosial   :   Suprodjo
Menteri Muda Sosial   :   Sukoso Wirjosaputro
Menteri Agama   :   K. Achmad Asj'ari
Menteri Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Negara   :   Suja'as
Menteri Negara   :   Wikana
Menteri Negara   :   Siauw Giok Tjhan
Menteri Negara   :   Hindromartono
Menteri Negara   :   Maruto Darusman
    
Keterangan Lain  
Catatan
1. Moch. Enoch mengundurkan diri pada 11 Agustus 1947 digantikan oleh H. Laoh.
Posisi Menteri Muda Kesehatan dihapus.
2. K. Achmad Asj'ari tidak dapat pindah ke Jakarta dari tempat tinggalnya di
Sumatera sehingga pada 9 Oktober 1947 beliau digantikan oleh Anwaruddin


G         Kabinet Amir Sjarifuddin II

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1947
Tahun Demisioner  1948
Jumlah Pejabat  37
    
Susunan Pejabat
  
Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Sosial   :   Suprodjo
Menteri Sosial   :   Suprodjo
Menteri Muda Sosial   :   Sukoso Wirjosaputro
Menteri Agama   :   Masjkur
Menteri Kemakmuran   :   A.K. Gani
Menteri Muda Kemakmuran I   :   I.J. Kasimo
Menteri Perburuhan   :   S.K. Trimurti
Menteri Muda Perburuhan   :   Wilopo
Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Pekerjaan Umum   :   H. Laoh
Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Negara (Urusan Pemuda)   :   Wikana
Menteri Negara (Urusan Pangan)   :   Suja'as
Menteri Negara (Urusan Peranakan)   :Siauw Giok Tjhan
Menteri Negra (Urusan Kepolisian)   :   Hindromartono
Menteri Negara   :   Maruto Darusman
Menteri Negara   :   Anwar Tjokroaminoto
Wakil Perdana Menteri I   :   Samsuddin
Wakil Perdana Menteri IV   :   A.K. Gani
Menteri Keuangan  :   A.A. Maramis
Menteri Muda Keuangan   :   Ong Eng Die
Menteri Muda Pertahanan   :   Abdurrahman Wahid
Menteri Muda Luar Negeri   :   Tamsil
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Muda Kehakiman  :   Kasman Singodimedjo
Menteri Penerangan   :   Sjahbudin Latif
Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Muda Dalam Negeri   :   Abdul Madjid Djojohadiningrat 
    
Keterangan Lain
Catatan
Samsuddin dan Mohammad Roem mengundurkan diri pada 22 Januari 1948

G         Kabinet Hatta I

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk   1948
Tahun Demisioner   1949
Jumlah Pejabat   17
    
Susunan Pejabat
 
Perdana Menteri   :   Mohammad Hatta
Menteri Luar Negeri   :  Agus Salim
Menteri Dalam Negeri (ad interim)   :   Sukiman Wirjosandjojo
Menteri Pertahanan (ad interim)   :   Mohammad Hatta
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Penerangan   :   Mohammad Natsir
Menteri Keuangan   :   A.A. Maramis
Menteri Persediaan Makanan Rakyat   :   I.J. Kasimo
Menteri Pekerjaan Umum (ad interim)   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Perburuhan / Sosial   :   Kusnan
Menteri Pembangunan/Pemuda   :   Supeno
Menteri Perhubungan   :Djuanda Kartawidjaja
Menteri Agama   :   Masjkur
Menteri Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Negara   :   Hamengku Buwono IX
     
Keterangan Lain  
Catatan :
1. Tanggal 15 Juli 1948 Hamengkubuwono XI diangkat menjadi Menteri Pertahanan.
Posisi Menteri Negara tidak diisi.
2. Tanggal 13 April 1948 posisi ini diisi H. Laoh.
3. Supeno meninggal pada 24 Februari 1949, sewaktu Agresi Militer Belanda II.

G         Kabinet Darurat

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1948
Tahun Demisioner  1949
Jumlah Pejabat  12
    
Susunan Pejabat
  
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Luar Negeri   :A.A. Maramis
Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim
Menteri Kesehatan   :   Sukiman Wirjosandjojo
Menteri Kemakmuran     I.J. Kasimo
Menteri Agama   :   Masjkur
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Teuku Mohammad Hasan
Menteri Perhubungan   :   Indratjahja
Menteri Pekerjaan Umum   :   Mananti Sitompul
Menteri Perburuhan dan Sosial   :   Sutan M. Rasjid
Menteri Dalam Negeri   :   Pandji Suroso

    
Keterangan Lain  
Kabinet darurat:
Kabinet ini bertugas pada periode 19 Desember 1948 - 13 Juli 1949, menggantikan
sementara Kabinet Hatta I yang anggotanya ditawan oleh Belanda pada Agresi Militer
Belanda II. Kabinet ini dikenal sebagai Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
(PDRI).
Tanggal 16 Mei 1949, Susanto Tirtoprodjo, IJ Kasimo, Masjkur, Sukiman, dan Pandji
Suroso mulai menjabat.

G         Kabinet Hatta II

Masa Pemerintahan   Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk  1949
Tahun Demisioner 1949
Jumlah Pejabat   18

Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Mohammad Hatta
Menteri Luar Negeri   :   Agus Salim
Menteri Dalam Negeri   :   Wongsonegoro
Menteri Pertahanan   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Penerangan   :   Samsuddin
Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim
Menteri Pengadaan Makanan Rakyat   :   I.J. Kasimo
Menteri Kemakmuran   :   I.J. Kasimo
Menteri Perhubungan   :   H. Laoh
Menteri Pekerjaan Umum   :   H. Laoh
Menteri Perburuhan/Sosial   :   Kusnan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:S. Mangunsarkoro
Menteri Agama   :   Masjkur
Menteri Negara   :   Sukiman Wirjosandjojo
Menteri Negara   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Negara   :   J. Leimena
    
Keterangan Lain
Catatan
1. Mohammad Hatta ditunjuk menjadi ketua delegasi Indonesia untuk Konferensi Meja
Bundar dan sementara digantikan oleh Sjafruddin Prawiranegara yang berbasis di Kutaraja, Aceh.
2. Surono digantikan J. Leimena pada 1 Desember 1949.
3. Sukiman Wirjosandjojo, Djuanda, dan J. Leimena menjadi anggota delegasi KMB.


“Era Demokrasi Parlementer”

G         Kabinet R I S

Masa Pemerintahan   Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1949
Tahun Demisioner 1950
Jumlah Pejabat  17   

Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :Mohammad Hatta
Menteri Luar Negeri   :   Mohammad Hatta
Menteri Dalam Negeri   Anak Agung Gde Agung
Menteri Pertahanan:   Hamengku Buwono IX
Mentari Kehakiman   :   Supomo
Menteri Penerangan   :   Arnold Mononutu
Menteri Kemakmuran   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum   :   H. Laoh
Menteri Perburuhan   :   Wilopo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Abu Hanifah
Menteri Sosia   :   Mohammad Kosasih Purwanegara
Menteri Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Agama   :   Wahid Hasjim
Menteri Negara   :   Hamid II
Menteri Negara   :   Mohammad Roem
Menteri Negara   :   Suparno
   
Keterangan Lain  
Kabinet Indonesia Serikat atau Kabinet RIS bertugas pada 20 Desember 1949 - 6
September 1950 di Jakarta. Kabinet ini memerintah pada waktu kurang lebih bersamaan
dengan Kabinet Halim di Yogyakarta

G         Kabinet Susanto

Masa Pemerintahan   Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1949
Tahun Demisioner  1950
Jumlah Pejabat  10
     
Susunan Pejabat  
Wakil Perdana Menteri   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Dalam Negeri:   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Kehakiman   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Penerangan   :   Samsuddin
Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim
Menteri Persediaan Makanan Rakyat  :   I.J. Kasimo
Menteri Kemakmuran   :   I.J. Kasimo
Menteri Perburuhan dan Sosial   :   Kusnan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   S. Mangunsarkoro
Menteri Agama   :   Masjkur
    
Keterangan Lain
Kabinet Susanto merupakan kabinet peralihan sewaktu pembentukan Republik Indonesia
Serikat. Bertugas kurang lebih selama satu bulan pada periode 20 Desember 1949 - 21
Januari 1950.

G         Kabinet Halim

Masa Pemerintahan   Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1950
Tahun Demisioner 1950
Jumlah Pejabat  15
    
Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Abdul Halim
Wakil Perdana Menteri : Abdul Hakim
Menteri Dalam Negeri   :   Susanto Tirtoprodjo
Menteri Kehakiman   :   A.G. Pringgodigdo
Menteri Penerangan :   Wiwoho Purbohadidjojo
Menteri Keuangan   :   Lukman Hakim
Menteri Perdagangan/Perindustrian   :   Tandiono Manu
Menteri Pekerjaan Umum/Perhubungan   :   Mananti Sitompul
Menteri Perburuhan   :   Ma'as
Menteri Sosial   :   Hamdani
Menteri Pembangunan Masyarakat   :   Sugondo Djojopuspito
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   S. Mangunsarkoro
Menteri Kesehatan  :   Sutopo
Menteri Agama  :   Fakih Usman
    
Keterangan Lain  
Kabinet Halim bertugas pada periode 21 Januari 1950 - 6 September 1950. Kabinet ini
merupakan pemerintah Republik Indonesia (dengan Yogyakarta sebagai ibu kota) yang
merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat. Pada saat yang kurang lebih
bersamaan, Kabinet Republik Indonesia Serikat memerintah di ibu kota RIS, Jakarta.

G         Kabinet Natsir

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1950
Tahun Demisioner  1951
Jumlah Pejabat  18

Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Mohammad Natsir
Wakil Perdana Menteri   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Dalam Negeri   :   Assaat
Menteri Luar Negeri   :   Mohammad Roem
Menteri Keamanan Rakyat   :   Abdul Halim
Menteri Kehakiman   : Wongsonegoro
Menteri Penerangan   :   M.A. Pellaupessy
Menteri Perdagangan dan Industri   :Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Pertanian   :   Tandiono Manu
Menteri Pekerjaan Umum dan Rekontruksi   :   Herman Johannes
Menteri Sosia   :   F.S. Haryadi
Menteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Kesehatan   :   J. Leimena
Menteri Agama   :   Wahid Hasjim
Menteri Tenaga Kerja   :   Pandji Suroso
Menteri Negara   :   Harsono Tjokroaminoto
     
Keterangan Lain
Catatan:
1. Pada tanggal 8 Desember 1950 Abdul Halim mundur karena alasan kesehatan, perannya digantikan oleh Hamengku Buwono IX
2. Pada tanggal 18 Desember 1950 mundur karena partainya (PSII) keluar dari kabinet

G         Kabinet Sukiman-Suwiryo

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk  1951
Tahun Demisioner  1952
Jumlah Pejabat  19
     
Susunan Pejabat
  
Menteri Agama   :Wahid Hasjim
Menteri Kesehatan :   J. Leimena
Menteri Urusan Pegawai   :   Pandji Suroso
Menteri Urusan Agraria   :   Gondokusumo
Perdana Menteri   :   Sukiman Wirjosandjojo
Wakil Perdana Menteri   :   Suwirjo
Menteri Pertahanan   :   Sewaka
Menteri Kehakiman   :   Wongsonegoro
Menteri Penerangan   :Arnold Mononutu
Menteri Keuangan   :   Jusuf Wibisono
Menteri Pertanian   :   Suwarto
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga   :   Ukar Bratakusumah
Menteri Perburuhan   :   Iskandar Tedjasukmana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan   :   Wongsonegoro
    
Keterangan Lain 
Catatan
1. Sewaka ditunjuk pada 9 Mei 1951 setelah Sumitro Kolopaking menolak penunjukan.
2. Wongsonegoro mengundurkan diri 14 Juni 1951 dan A. Pellaupessy untuk sementara
merangkap Menteri
Kehakiman. Pada 16 Juli 1951, posisi Menteri Kehakiman diserahkan kepada Mohammad
Nasrun.
3. Sujono Hadinoto digantikan Wilopo pada Juli 1951.
4. Ukar Bratakusumah merangkap Menteri Perhubungan sementara sewaktu Djuanda berada di luar negeri.
5. Gondokusomo mengundurkan diri 6 Maret 1952.

G         Kabinet Wilopo

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1952
Tahun Demisioner 1953
Jumlah Pejabat  18
    
Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Wilopo
Wakil Perdana Menteri   :   Prawoto Mangkusasmito
Menteri Luar Negeri (ad Interim)   :   Wilopo
Menteri Dalam Negeri      Mohammad Roem
Menteri Pertahanan   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Kehakiman   :Lukman Wiradinata
Menteri Penerangan   :   Arnold Mononutu
Menteri Keuangan   :   Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Pertanian   :   Mohammad Sardjan
Menteri Perekonomian   :  
SumanangMenteri Perhubungan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Suwarto
Menteri Perburuhan   :   Iskandar Tedjasukmana
Menteri Sosial   :   Anwar Tjokroaminoto
Menteri Agama   :   Fakih Usman
Menteri Kesehatan   :J. Leimena
Menteri Urusan Pegawai   :   Pandji Suroso
    
Keterangan Lain
Catatan
1.  Wilopo digantikan oleh Mukarto pada 29 April 1952.
2.  Hamengkubuwono IX mengundurkan diri 2 Juni 1953 dan digantikan oleh Wilopo.
3.  Anwar Tjokroaminoto mengundurkan diri 9 Mei 1953 digantikan oleh Pandji Suroso.
4.  Jabatan Menteri Urusan Pegawai ditiadakan per 11 Mei 1953.

G         Kabinet Ali Sastromijojo I

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1953
Tahun Demisioner  1955
Jumlah Pejabat  20
     
Susunan Pejabat
  
Wakil Perdana Menteri I   :   Wongsonegoro
Wakil Perdana Menteri II   :   Zainul Arifin
Menteri Luar Negeri      R. Sunarjo
Menteri Dalam Negeri   :   Hazairin
Menteri Perekonomian   :   Iskaq Tjokrohadisurjo
Menteri Keuangan   :   Ong Eng Die
Menteri Pertahanan   :   Iwa Koesoemasoemantri
Menteri Kehakiman   :Djody Gondokusumo
Menteri Penerangan   :   F.L. Tobing
Menteri Perhubungan   :   Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Pekerjaan Umum   :   Rooseno
Menteri Perburuhan   :   S.M. Abidin
Menteri Agama   :   Masjkur
Menteri Kesehatan (ad interim)   :   F.L. Tobing
Menteri Sosial   :Pandji Suroso
Menteri Negara Kesejahteraan Umum   :   Sudibjo
Menteri egara Urusan Agraria   :Mohammad Hanafiah
    
Keterangan Lain  
Kabinet Ali Sastroamidjojo I, sering disebut Kabinet Ali-Wongso atau Kabinet
Ali-Wongso-Arifin, memerintah pada periode 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955.

Catatan
1. Iwa Kusumasumantri mengundurkan diri sebelum selesai masa jabatannya dan
posisinya dibiarkan kosong.
2. Abikusno Tjokrosujoso mengundurkan diri. Digantikan sementara oleh Rooseno pada
29 September 1953.
3. Rooseno dibebaskan dari tugas sebagai Menteri Pekerjaan Umum pada 12 Oktober
1953, dipindahkan secara tetap sebagai Menteri Perhubungan. Mohammad Hasan menggantikan posisi Rooseno.
4. Lie Kiat Teng (Mohammad Ali) masuk menggantikan pejabat sementara FL Tobing.
5. Sudibjo mengundurkan diri. Dirangkap sementara Wongsonegoro sampai akhirnya diisi
oleh Siradjuddin Abbas.
6. Mohammad Hanafiah digantikan oleh I Gusti Gde Raka.

G         Kabinet Burhanuddin Harahap

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1955
Tahun Demisioner 1956
Jumlah Pejabat  23
    
Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Burhanuddin Harahap
Wakil Perdana Menteri I   :   R. Djanu Ismadi
Wakil Perdana Menteri II   :   Harsono Tjokroaminoto
Menteri Luar Negeri   :   Anak Agung Gde Agung
Menteri Dalam Negeri   :   R. Sunarjo
Menteri Pertahanan   :   Burhanuddin Harahap
Menteri Kehakiman   :   Lukman Wiradinata
Menteri Penerangan     : Sjamsuddin Sutan Makmur
Menteri Keuangan   :   Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Perekonomian   :   I.J. Kasimo
Menteri Pertanian   :   Mohammad Sardjan
Menteri Perhubungan   :   F. Laoh
Menteri Muda Perhubungan   :   Asraruddin
Menteri Pekerjaan Umum   :   Pandji Suroso
Menteri Perburuhan   :   Iskandar Tedjasukmana
Menteri Sosial   :   Sudibjo
Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan   :   R.M. Suwandi
Menteri Agama   :   Mohammad Iljas
Menteri Kesehatan:   J. Leimena
Menteri Agraria   :   Gunawan
Menteri Negara   :   Abdul Hakim
Menteri Negara   :   Sutomo
Menteri Negara  :  Gumala Adjaib Nur
 
Keterangan Lain
Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode 12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956.
Kabinet ini demosioner pada 1 Maret 1956 seiringan dengan diumumkannya hasil
pemilihan umum pertama Indonesia.


G         Kabinet Ali Sastromijojo II

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk  1956
Tahun Demisioner 1957
Jumlah Pejabat  0
Program Kerja
  
Kabinet Ali Sastroamidjojo II dikenal juga dengan Kabinet Ali Roem Idham, bertugas
pada periode 24 Maret 1956 - 14 Maret 1957.

    
Susunan Pejabat
  
Wakil Perdana Menteri I   :   Mohammad Roem
Wakil Perdana Menteri II   :
Idham Chalid
Menteri Luar Negeri   :   Roeslan Abdulgani
Menteri Dalam Negeri   :   Soenarjo
Menteri Pertahana :Muljadi Djojomartono
Menteri Kehakiman:   Mulyatno
Menteri Penerangan   :   Soedibjo
Menteri Perekonomian   :   Barhaduddin
Menteri Muda Perekonomian   :   F.F. Umbas
Menteri Pertanian   :   Eny Karim
Menteri Muda Pertanian   :   Sjech Marhaban
Menteri Perhubungan   :   Suchjar Tedjasukmana
Menteri Muda Perhubungan      A.s. de Rozari
Menteri Agraria   :   A.A. Suhardi
Menteri Tenaga Kerja   :   Sabilal Rasjad
Menteri Kesehatan   :   H. Sinaga
Menteri Negara Urusan Umum   :   Rusli Abdul Wahid
Menteri Negara Urusan Veteran   :   Dahlan Ibrahim
    
Keterangan Lain
1. Mohammad Roem, Roeslan Abdulgani, Mulyatno, Soedibjo, Jusuf Wibisono, Sjech
Marhaban, Suchjar Tedjasukmana, Pangeran Mohammad Nur, Rusli Abdul Wahid, dan Dahlan
Ibrahim diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir

G         Kabinet Djuanda

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk  1957
Tahun Demisioner 1959
Jumlah Pejabat   30
    
Susunan Pejabat  

Menteri Negara Urusan Kerjasama Sipil Militer   :   Wahid Wahab
Menteri Negara Urusan Transmigrasi   :F.L. Tobing
Menteri Negara   :   A.M. Hanafi
Perdana Menteri   :   Djuanda Kartawidjaja
Wakil Perdana Menteri I   :   Hardi
Wakil Perdana Menteri II   :Idham Chalid
Wakil Perdana Menteri III   :   J. Leimena
Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio
Menteri Dalam Negeri   :   Sanusi Hardjadinata
Menteri Pertahanan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Kehakiman:   G.A. Maengkom
Menteri Penerangan   :   Soedibjo
Menteri Keuangan   :   Sutikno Slamet
Menteri Perdagangan   :   Sunarjo
Menteri Perindustrian   :   F.J. Inkiriwang
Menteri Perhubungan Laut   :   Nazir
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga   :   Pangeran Mohammad Nur
Menteri Perburuhan   :   Samijono
Menteri Sosial   :   J. Leimena
Menteri Agama   :   Mohammad Iljas
Menteri Kesehatan   :   Azis Saleh
Menteri Agraria   :   R. Sunarjo
Menteri Negara Urusan Pengerahan Tenaga Kerja   :   A.M. Hanafi
Menteri Negara Urusan Veteran   :   Chaerul Saleh
Menteri Negara Hubungan Antar Daerah   :   F.L. Tobing
    
Keterangan Lain  
Catatan
1. Sunarjo digantikan Rachmad Muljomiseno
2. J. Leimena digantikan oleh Muljadi Djojomartono



“Era Demokrasi Terpimpin” 

G         Kabinet Kerja I

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk  1959
Tahun Demisioner  1960
Jumlah Pejabat  33
     
Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Sukarno
Menteri Pertama      Djuanda Kartawidjaja
Menteri Keamanan dan Pertahanan   :   Abdul Haris Nasution
Menteri Keuangan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Distribusi   :   J. Leimena
Menteri Pembangunan   :   Chaerul Saleh
Menteri Kesejahteraan Rakyat   :   Muljadi Djojomartono
Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah   :   Ipik Gandamana
Menteri Muda Penerangan   :   Maladi
Menteri Muda Kehakiman   :   Sahardjo
Menteri Muda Kepolisian   :   Said Sukanto Tjokroatmodjo
Menteri Muda Veteran   :   Sambas Atmadinata
Menteri Muda Keuangan   :   Notohamiprodjo
Menteri Muda Pertanian   :Azis Saleh
Menteri Muda Perburuhan   :   Ahem Erningpradja
Menteri Muda Perhubungan Laut   :   Abdulmutalib Danuningrat
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon   :   Djatikusumo
Menteri Muda Perhubungan Udara   :R. Iskander
Menteri Muda Transmigarasi/Koperasi Pembangunan Masyarakat Desa   :   Achmadi
Menteri Muda Agama   :   Wahid Wahab
Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan   :   Chaerul Saleh
Menteri Sosial   :   Muljadi Djojomartono
    
Keterangan Lain
Kabinet Kerja I bertugas pada periode 10 Juli 1959 - 18 Februari 1960

G         Kabinet Kerja II

Masa Pemerintahan   Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk  1960
Tahun Demisioner  1962
Jumlah Pejabat  40

    
Susunan Pejabat
  
Perdana Menteri   :   Sukarno
Menteri Pertama   :   Djuanda Kartawidjaja
Wakil Menteri Utama   :   J. Leimena
Menteri Keamanan Nasional   :   Abdul Haris Nasution
Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah:Ipik Gandamana
Menteri Kehakiman   :   Sahardjo
Menteri Keuangan   :   Djuanda Kartawidjaja
Menteri Distribusi   :   J. Leimena
Menteri Pembangunan   :   Chaerul Saleh
Menteri Kesejahteraan Sosial   :   Muljadi Djojomartono
Menteri Agama   :   Wahid Wahab
Menteri/Wakil Ketua Dewan Pertimbungan Agung   :   Roeslan Abdulgani
Menteri Penerangan   :Maladi
Menteri/Kastaf AD   :   Abdul Haris Nasution
Menteri/Kastaf AL   :   R.E. Martadinata
Menteri / Kepolisian Negara   :   Soekarno Djojonegoro
Menteri/Jaksa Agung   :   Gunawan
Menteri/ Urusan Veteran   :   Sambas Atmadinata
Menteri Pertanian   :   Azis Saleh
Menteri Perburuhan   :   Ahem Erningpradja
Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon   :   Djatikusumo
Menteri Perhubungan Laut   :   Abdulmutalib Danuningrat
Menteri Perhubungan Udara   :   R. Iskander
Menteri Perindustrian dan Pertambangan   :   Chaerul Saleh
Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa   :   Achmadi
Menteri Bidang Keuangan   :   Sumarno     

Keterangan Lain
  
Catatan
1. Djuanda diganti dengan Notohamiprodjo.
2. Wahid Wahab diganti dengan Sjaifuddin Zuchri

G         Kabinet Kerja III

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1962
Tahun Demisioner 1963
Jumlah Pejabat  34
     
Susunan Pejabat
  
Menteri Perburuhan   :   Ahem Erningpradja
Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan   :   Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian Rakyat   :   Azis Saleh
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Distribusi   :   J. Leimena
Menteri Perhubungan darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata   :   Djatikusumo
Menteri Perhubungan Laut   :   Abdulmutalib Danuningrat
Menteri Perhubungan Udara   : R. Iskander
Menteri Koperasi   :   Achmadi
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Keuangan   :   Notohamiprodjo
Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan   :   Notohamiprodjo
Menteri Urusan Bank Sentral   :   Sumarno
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Kesejahteraan Rakyat   :   Muljadi Djojomartono
Menteri Agama   :   Sjaifuddin Zuchri
Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan   :   Toyib Hadiwidjaja
Menteri/Sekjen Front Nasional   :   Sudibjo
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat   :   Chaerul Saleh
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR)   :   Zainul Arifin
Wakil Ketua MPRS   :   Chaerul Saleh
Wakil Ketua MPRS   :   D.N. Aidit
Wakil Ketua DPR GR   :   Abdurrahman Wahid
Wakil Ketua DPR GR   :   IGG Subamia
Wakil Ketua DPR GR:M.H. Lukman
Wakil Ketua DPR GR   :   Mursalin Daeng Mamangung
Perdana Menteri   :   Soekarno
Menteri Pertama   :   Djuanda Kartawidjaja
Wakil Menteri Pertama I   :J. Leimena
Wakil Menteri Pertama II   :   Soebandrio
Wakil Menteri Pertama/Menteri Luar Negeri   :   Soebandrio
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Dalam Negeri   :   Sahardjo
Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi   :   Ipik Gandamana
Menteri Kehakiman  :   Sahardjo
Menteri/ Kepala Staf Angkatan Laut   :   R.E. Martadinata
Menteri /Kepala Staf Angkatan Udara   :   Omar Dhani
Menteri/Kepala Kepolisian Negara   :   Soekarno Djojonegoro
Menteri/Jaksa Agung   :   Kadarusman
Menteri Urusan Veteran   :   Sambas Atmadinata    

Keterangan Lain
Catatan
1. Djuanda wafat di tengah masa jabatannya pada 7 November 1963.
2. Sejak tanggal 22 Januari 1962 diubah menjadi Wakil Menteri Pertama/Menteri/Kepala
Staf Angkatan Bersenjata
3. Sejak tanggal 6 Maret 1962 diubah menjadi Menteri/Kepala Staf Angkatan Kepolisian          Negara
4. Djatikusumo digantikan Hidajat pada 17 April 1963.
5. Mohammad Yamin digantikan oleh Roeslan Abdulgani pada 24 Oktober 1962.
6. Menteri/Sekretaris Negara mulai bertugas tanggal 23 Agustus 1962.
7. Zainul Arifin digantikan Achmad Sjaichu pada 3 September 1963.
8. Arudji Kartawinata digantikan Achmad Sjaichu pada 3 September 1963.

G         Kabinet Kerja IV

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1963
Tahun Demisioner 1964
Jumlah Pejabat  52
     
Susunan Pejabat
  
Menteri/Kastaf AL   :   R.E. Martadinata
Perdana Menteri   :   Sukarno
Menteri/Jaksa Agung   :   Kadarusman
Menteri/Kastaf AD   :   Achmad Yani
Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan   :   Abdul Haris Nasution
Wakil Perdana Menteri   :   Soebandrio
Wakil Perdana Menteri II   :   J. Leimena
wakil Perdana Menteri III   :   Chaerul Saleh
Menteri oordinator Hukum dan Dalam Negeri   :   Soebandrio
Menteri Dalam Negeri   :   Ipik Gandamana
Menteri/Kastaf AU   :   Omar Dhani
Menteri/Kepala Kepolisian   :   Soetjipto Dankusumo
Menteri Koordinator Keuangan   :   Soemarno
Menteri Urusan Pendapatan Pembiayaan, dan Pengawasan   :   Mohammad Hasan
Menteri Urusan Bank Sentral   :   Jusuf Muda Dalam
Menteri Koordinator Pembangunan   :   Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian dasar dan Pertambanga:   Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian Rakyat   :   Azis Saleh
Menteri Tenaga Kerja   :   Ahem Erningpradja
Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi   :   Sambas Atmadinata
Menteri Perkebunan   :   Frans Seda
Menteri Agraria   :   Rudolf Hermanses
Menteri Koordinator Distribusi   :   J.Leimena
Menteri Perdagangan   :   Adam Malik
Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa   :   Achmadi
Menteri Perhubungan Laut   :   Ali Sadikin
Menteri Perhubungan Udara   : R. Iskander
Menteri Koordinator Kesejahteraan   :   Muljadi Djojomartono
Menteri Agama   :   Sjaifuddin Zuchri
Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan   :   Toyib Hadiwidjaja
Menteri Olah Raga   :   Maladi
Menteri koordinator Perhubungan dengan Rakyat   :   Roeslan Abdulgani
Menteri Penerangan   :   Roeslan Abdulgani
Menteri/Sekjen Front Nasional   :   Sudibjo
Menteri/Penasehat Presiden /Perdana Menteri untuk Pengerahan Dana dan Kekuatan   :   Notohamiprodjo
Menteri Negara Pembantu Presiden   :  Iwa Koesoemasoemantri
Menteri Negara Pembantu Presiden   :   Oei Tjoe Tat
Sekretaris Negara pada Presidium Kabinet Kerja   :   A.W. Surjadiningrat
Menteri/ Penasehat Keamanan Dalam Negeri   :   Soekarno Djojonegoro
Menteri/Ketua Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan   :   Hamengku Buwono IX
Ketua Ketua MPR   :   Chaerul Saleh
Ketua DPRGR   :   Abdurrahman Wahid
Wakil Ketua MPRS   :   Idham Chalid
Wakil Ketua MPRS   :   D.N. Aidit
Wakil Ketua DPRGR   :   I.G.G.Subamia
Wakil Ketua DPRGR   :   M.H. Lukman
Wakil Ketua DPRGR   :   Mursalin Daeng Mamangung
Wakil Ketua DPRGR   :   Achmad Sjaichu
Keterangan Lain
Catatan
1.  Ketiga wakil Perdana Menteri merupakan satu Presidium yang berada langsung di
     bawah Presiden/Perdana Menteri.
2.  JD Massie menggantikan Suharto pada 1 Agustus 1964.

G         Kabinet Dwikora

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1964
Tahun Demisioner 1966
Jumlah Pejabat  107
    
Susunan Pejabat
  
Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / Mandataris MPRS / Pemimpin Besar
Revolusi:   Soekarno
Wakil Perdana Menteri I :   Subandrio
Wakil Perdana Menteri II   :   Johannes Leimena
Wakil Perdana Menteri III   :   Chaerul Saleh
Menteri Koordinator Pelaksanaan Ekonomi Terpimpin   :   Adam Malik
Menteri / Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta   :   Sumarno Sosroatmodjo
Menteri Negara   :   Oei Tjoe Tat
Menteri Negara   :   Nyoto
Menteri Negara   :   Ahmad Sukendro
Menteri Negara   :   Kombes (Pol) Drs. Boegie Soepeno
Menteri Negara   :   H. Aminuddin Aziz
Menteri Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional   :   Suharto
Menteri / Ketua Pimpinan BPK   :   Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Menteri Koordinator   :   Subandrio
Menteri Luar Negeri & Hubungan Ekonomi Luar Negeri   :   Subandrio
Menteri Koordinator   :   Wirjono Prodjodikoro
Menteri Dalam Negeri   : Sumarno Sosroatmodjo
Menteri/Ketua Mahkamah Agung   :   Wirjono Prodjodikoro
Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian  :   Sutjipto Judodihardjo
Menteri Koordinator   :   Sumarno
Menteri Urusan Bank Sentral   :   Jusuf Muda Dalam
Menteri Urusan Anggaran Negara   :  Surjadi
Menteri Urusan Perasuransian   :  Sutjipto S. Amidharmo
Menteri Koordinator   :   Chaerul Saleh
Menteri rusan Penertiban Bank & Modal Swasta   :   J.D. Massie
Menteri Perburuhan   :   Sutomo
Menteri Urusan Research Nasional   :  Sudjono Djuned Pusponegoro
Menteri Urusan Minyak & Gas Bumi   :   Chaerul Saleh
Menteri Pertambangan   :   Armunanto
Menteri Perindustrian Dasar   :   Hadi Thayeb
Menteri Koordinator   :   Sadjarwo
Menteri Pertanian   :   Sadjarwo
Menteri Kehutanan   :   Sudjarwo
Menteri Agraria   :   R. Hermanses
Menteri Pembangunan Masyarakat Desa   :   Ipik Gandamana
Menteri Pengairan Rakyat   :   Surachman
Menteri Koordinator   :   Suprajogi
Menteri Listrik & Ketenagaan   :   Setiadi Reksoprodjo
Menteri Pengairan Dasar   :   P.C. Harjasudirdja
Menteri Ciptakarya & Konstruksi   :   David Gee Cheng
Menteri Jalan Raya Sumatera   :   Bratanata
Menteri diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian akyat untuk "Berdikari"   :   T.D. Pardede
Menteri Koordinator   :   Johannes Leimena
Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi & Pariwisata   :   Hidayat
Menteri Perhubungan Udara   :   Partono
Menteri Transmigrasi & Koperasi   :   Achadi
Menteri Perikanan & Pengolahan Laut  :   Hamzah Atmohandojo
Menteri Perindustrian Maritim   :  Mardanus
Menteri Koordinator   :   Muljadi Djojomartono
Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono
Menteri Kesehatan   :   Satrio
Menteri Urusan Haji   :   Farid Ma`ruf
Menteri Urusan Hubungan Pemerintah dengan Alim Ulama   :   Moh. Iljas
Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Agama :  Fattah Jasin
Menteri Pendidikan dasar & Kebudayaan :  Artati Marzuki Sudirdjo
Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan   :   Syarif Thayeb
Menteri Olah Raga   :   Maladi
Menteri Koordinator   :   Roeslan Abdulgani
Menteri/Sekjen Front Nasional   :   Sudibjo
Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA/Front Nasional   :   Ahmad Dahlan
Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces   :   Notohamiprodjo
Menteri Negara diperbantukan pada Presiden   :   Iwa Kusuma Sumantri
Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri   :Sukarno Djojonegoro
Menteri Penasehat Presiden untuk Urusan Kepolisian   :   Sunarto
Menteri/Ketua Lembaga Pertahanan Nasional   :   Wilujo Puspojudo
Ketua MPRS   :   Chaerul Saleh
Ketua DPR Gotong Royong   :   Abdurrahman Wahid
Wakil Ketua MPRS   :   Idham Chalid
Wakil Ketua   :   D.N. Aidit
Wakil Ketua MPRS   :   Wilujo Puspojudo
Sekretaris Negara  :   Moh. Ichsan
Sekretaris Presidium Kabinet   :Abdul Waha surjoadiningrat
wakil Ketua II DPA   :   Sujono Hadinoto
Wakil Ketua DPR-GR   :   I.G.G. Subamia
Wakil Ketua DPR-GR   :   M.H. Lukman
Wakil Ketua DPR-GR:H.A. Syaichu
Pemeriksa Keuangan Agung Muda / Anggota Pimpinan BPK   :   Radius Prawiro
Pemeriksa Keuangan Agung Muda / Anggota Pimpinan BPK   :   Mochtar Usman
Dirjen Badan Tenaga Atom Nasional   :   G.A. Siwabessy    

Keterangan Lain
Kabinet Dwikora I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia dengan masa kerja
dari 27 Agustus 1964-22 Februari 1966[1]. Presiden pada kabinet ini adalah Soekarno

G         Kabinet Dwikora II

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1966
Tahun Demisioner 1966
Jumlah Pejabat  112 
    
Susunan Pejabat
Presiden / Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / mandataris MPRS / Pimpinan Besar
Revolusi  :   Sukarno
Wakil Perdana Menteri I   :   Subandrio
Wakil Perdana Menteri II   :   Johannes Leimena
Wakil Perdana Menteri II   :   Chaerul Saleh
Wakil Perdana Menteri IV   :   Idham Chalid
Menteri Koordinator   :   Soebandrio
Menteri Luar Negeri & Hubungan Perdagangan Luar Negeri   :   Subandrio
Menteri Dalam Negeri   :   Soemarno Sosroatmodjo
Menteri/Jaksa Agung   :   Alwi Abdurrahman Shihab
Menteri Koordinator   :   Sarbini
Wakil Menteri koordinator   :   Mursid
Menteri/Panglima Angkatan Laut   :   Muljadi
Menteri/ Wakil Panglima Angkatan Laut   :   Hartono
Menteri/ Panglima Angkatan Udara   :   Sri Muljono Herlambang
Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian   :   Sutjipto Judodihardjo
Menteri Koordinator   :   Sumarno
Menteri Urusan Bank Sentral   :   Jusuf Muda Dalam
Wakil Menteri Bank Sentral   :   Mohammad Hasan
Menteri Urusan Anggaran Negara   :   Surjadi
Menteri Urusan Perasuransian   :   Sutjipto S. Amidharmo
Menteri/Wakil Gubernur Pertama Bank Negara Indonesia   :   J.D. Massie
Menteri Koordinator   :   Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Menteri Perburuhan   :   Sutomo
Menteri Urusan Research Nasional   :   Suhadi Reksowardojo
Menteri Urusan Minyak & Gas Bumi   :   Ibnu Sutowo
Menteri Pertambangan   :   Armunanto
Menteri Perindustrian Dasar   :   M. Jusuf
Menteri Pariwisata   :   Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Menteri Perindustrian Ringan   :   Udara Sudharnoko Harbani
Menteri diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat
untuk "Berdikari"   :   T.D. Pardede
Menteri Listrik & Ketenagaan   :   Setiadi Reksoprodjo
Menteri Pengairan Dasar   :   P.C. Harjasudirdja
Menteri Binamarga   :   Hartawan Wirjodiprodjo
Menteri Ciptakarya & Konstruksi   :   David Chen Chung
Menteri Jalan Raya Sumatera   :   Bratanata
Menteri Koordinator   :   Sadjarwo
Menteri Pertanian   :   Sukarno
Menteri Kehutanan   :   Sudjarwo
Menteri Pengairan Rakjat & Pembangunan   :   Surachman
Menteri Koordinator   :   Johannes Leimena
Menteri Perhubungan Darat   :   Hidayat
Menteri Perhubungan Udara   :   Partono
Menteri Transmigrasi & Koperasi   :   Achadi
Menteri Perikanan & Pengolahan Laut   :   Hamzah Atmohandojo
Menteri Perindustrian Maritim   :   Mardanus
Menteri Koordinator   :   H. Muljadi Djojomartono
Menteri Sosial   :   Rusiah Sardjono
Menteri/ Ketua Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)   :   Wilujo Puspojudo
Wakil Ketua II DPA   :   Sujono Hadinoto
Wakil Ketua DPR   :   Sjarif Thajeb
Wakil Ketua DPR-GR   :   Asmara Hadi
wakil Ketua DPR-GR   :   H.A. Syaichu
Pemeriksa Keuangan Agung Muda   :   Sukardan
Pemeriksa Keuangan Agung Muda   :   Radius Prawiro
Pemeriksa keungan Agung Muda   :   Mochtar Usman
Pemeriksa Keuangan Agung Muda   :   H.A. Pandelaki
Dirjen Tenaga Atom Nasional   :   G.A. Siwabessy
Menteri Penasehat Presiden Untuk Urusan Kepolisian   :   Sunarto
Menteri/Pimpinan Proyek Kopelapip   :   Kurwet Kartaadiredja
Menteri/Kepala daerah Khusus Ibukota Jakarta   :   Soemarno Sosroatmodjo
Menteri Kesehatan   :Satrio
Menteri Urusan Haji   :   Farid Ma`ruf
Menteri Urusan Hubungan Pemerintah dengan Alim Ulama   :   Marzuki Jatim
Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Agama   : Abdul Fattah Jasin
Menteri Pendidikan Dasar & Kebudayaan   :   Sumardjo
Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan   :   Johannes Leimena
Menteri Olah Raga   :   Maladi
Menteri Koordinator   :   Roeslan Abdulgani
Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA/Front Nasional   :   Ahmad Dahlan
Menteri/Sekjen Front Nasional   :   JK Tumakaka
Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces   :Notohamiprodjo
Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri   :   Sukarno Djojonegoro
Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri   :   Munandjat
Menteri Khusus Keamanan   :   Sjafei
Menteri Negara   :   Oei Tjoe Tat
Menteri Negara   :   Ahmad Sukendro
Menteri Negara   :   H. Aminuddin Aziz
Menteri Negara   :   Sudibjo
Menteri Negara   :   Mudjoko
wakil Perdana Menteri/Ketua MPRS   :   Chaerul Saleh
Wakil Ketua MPRS   :   Idham Chalid
Wakil Ketua MPRS   :   Wilujo Puspojudo
Sekretaris Negara   :   M. Ichsan
    
Keterangan Lain
Kabinet Dwikora II atau Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan adalah nama kabinet
pemerintahan  di Indonesia dengan masa kerja dari 24 Februari 1966 sampai 28 Maret 1966.  Presiden pada kabinet ini adalah Soekarno.

G         Kabinet Ampera I

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1966
Tahun Demisioner 1967
     
Susunan Pejabat
  
Menteri Urusan Politik   :   Adam Malik
Menteri Kesejahteraan Rakyat:   Idham Chalid
Menteri Ekonomi dan Keuangan   :   Hamengku Buwono IX
Menteri Industri dan Pembangunan   :   Sanusi Hardjadinata
Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut   :   Muljadi
Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara   :   Rusmin Nuryadin
Menteri Veteran dan Demobilisasi   :   Sarbini
Menteri Luar Negeri   :   Adam Malik
Menteri Kesehatan   :   G.A. Siwabessy
Menteri Tenaga Kerja   :   Komisaris Polisi Awaluddin
Menteri Keuangan   :   Frans Seda
    
Keterangan Lain
Kabinet Ampera I memerintah dari 25 Juli 1966 sampai 17 Oktober 1967

G         Kabinet Ampera II

Masa Pemerintahan  Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1967
Tahun Demisioner 1968     

Susunan Pejabat
Menteri Urusan Luar Negeri    :   Adam Malik
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  :  Sanusi Hardjadinata
Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri    : Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Menteri Urusan Agama : Muhammad Dahlan
Menteri Kesehatan   :   G.A. Siwabessy
Menteri Keuangan   :   Frans Seda
Menteri Transmigrasi, Veteran, dan Demobilisasi : H. Sarbini  


“Era Orde Baru”

G         Presiden Soeharto (1966 - 1998)
Kabinet Pembangunan I


Masa Pemerintahan  Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1968
Tahun Demisioner 1973
Jumlah Pejabat  26

    
Susunan Pejabat
  
Menteri Luar Negeri    :    Adam Malik
Menko Ekuin:    Hamengku Buwono IX
Menteri Perdagangan    :    Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat    :    Idham Chalid
Menteri Dalam Negeri    :    Basuki Rahmat
Menteri Pertahanan Keamanan    :    Soeharto
Menteri Kehakiman    :    Oemar Senoadji
Menteri Penerangan    :    Budiardjo
Menteri Keuangan    :    Ali Wardhana
Menteri Pertanian    :Toyib Hadiwidjaja
Menteri Perindustrian    :    M. Jusuf
Menteri Pertambangan    :    Sumantri Brodjonegoro
Menteri Perhubungan : Frans Seda
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :    Mashuri Saleh
Menteri Sosial RI  :  A.M. Tambunan
Menteri Kesehatan :  G.A. Siwabessy
Menteri Agama :  Muhammad Dahlan
Menteri Tenaga Kerja    :Mursalin Daeng Mamangung
Menteri Transmigrasi dan Koperasi    :    H. Sarbini
Menteri Negara Bidang Pengawasan Proyek-Proyek Pemerintah : Sunawar Sukowati
Menteri Negara Bidang Penyelenggaraan Hukum Pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA :    H. MS. Mintaredja
Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara: HarsonoTjokroaminoto
Gubernur Bank Sentral  : Radius Prawiro
Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban  :  Maraden Panggabean
Menteri Dalam Negeri  :   Amir Machmud
Menhankam/Pangab  :   Maraden Panggabean
Menteri Agama :  HA Mukti Ali
Menteri Sosial  : H. MS. Mintaredja
Menteri Negara Penyempurnaan Pembersihan Aparatur Negara  :  Sunawar Sukowati
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Mohammad Sadli
    
Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun
1968-1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto.
Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10
Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalam
Kabinet Ampera yang disempurnakan.

Perombakan (reshuffle)
Tak lama dilantik, Mendagri Letjen Basuki Rahmat meninggal dunia dan digantikan oleh
Mayjen Amir Machmud · Setelah pemilu 1971, diadakan perombakan kabinet yaitu:
Menhankam/Pangab dijabat oleh Jendral Maraden Panggabean ; Menteri Agama dijabat oleh Prof. Dr. HA Mukti Ali, MA ;  Menteri Sosial oleh H. MS Mintaredja, SH ; Menteri Negara Penyempurnaan Pembersihan aparatur negara: Prof. Sunawar Sukowati, SH. Kementerian Negara Penyelenggaraan hukum pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA dan Menko Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara dihapuskan

G         Kabinet Pembangunan II

Masa Pemerintahan  Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1973
Tahun Demisioner 1978
Jumlah Pejabat  24
    
Susunan Pejabat
  
Menteri Dalam Negeri    :    Amir Machmud
Menteri Luar Negeri    :    Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Kehakiman    :    Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Perindustrian    :    M. Jusuf
Menteri Agama    :    Abdul Mukti Ali
     
Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan II memerintah dari 28 Maret 1973 sampai 29 Maret 1978, Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto sedangkan wakil presiden adalah Sri Sultan
Hamengkubuwono IX

G         Kabinet Pembangunan III

Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1978
Tahun Demisioner 1983
Jumlah Pejabat 32
    
Susunan Pejabat
  
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan  :  Maraden Panggabean
Menteri Dalam Negeri    : Amir Machmud
Menteri Luar Negeri    :    Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI    :    M. Jusuf
Menteri Penerangan  : Ali Moertopo
Menteri Keuangan  : Ali Wardhana
Menteri Perdagangan dan Koperasi    :    Radius Prawiro
Menteri Pertanian    :    Soedarsono Hadisapoetro
Menteri Perindustrian  :    Soehoed
Menteri Pertambangan dan Energi    :    Subroto
Menteri Pekerjaan Umum    :    Purnomosidi Hadisaroso
Menteri Perhubungan    :    Rusmin Nuryadin
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Daoed Joesoef
Menteri Kesehatan    :    Soewardjono Surjaningrat
Menteri Agama    :    Alamsyah Ratuprawiranegara
Menteri Sosial    :    Sapardjo
Menteri Negara/Kepala Bappenas    :    Widjojo Nitisastro
Menteri Negara PAN    :  J.B. Sumarlin
Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup    :    Emil Salim
Menteri Negara Riset dan Teknologi    :    B.J. Habibie
Menteri Sekretaris Negara    :  Sudharmono
Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat    :    Cosmas Batubara
Menteri Muda Urusan Koperasi    :    Bustanil Arifin
Menteri Muda Urusan Peranan Wanita    :    Lasijah Soetanto
Menteri Muda Urusan Pemuda    :    Abdul Gafur
Jaksa Agung    :  Ali Said
Gubernur Bank Sentral    :    Rachmat Saleh
Pangkopkamtib    :    Soedomo
    
Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan III (1978-1983) adalah kabinet yang dibentuk pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wakil Presiden H. Adam Malik. Adapun susunan kabinetnya adalah sebagai berikut.

G         Kabinet Pembangunan IV

Masa Pemerintahan  Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk1983
Tahun Demisioner 1988
Jumlah Pejabat 42
 
Susunan Pejabat
  
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan :  Ali Wardhana
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat    :    Alamsyah Ratuprawiranegara
Menteri Dalam Negeri    :    Soepardjo Roestam
Menteri Luar Negeri    :    Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Pertahanan/Keamanan    :    S. Poniman
Menteri Kehakiman    :    Ali Said
Menteri Penerangan    :    Harmoko
Menteri Keuangan    :    Radius Prawiro
Menteri Perdagangan    :    Rachmat Saleh
Menteri Koperasi    :    Bustanil Arifin
Menteri Pertanian    :    Achmad Affandi
Menteri Kehutanan    :    Soedjarwo
Menteri Pertambangan dan Energi    :    Subroto
Menteri Pekerjaan Umum    :    Suyono Sosrodarsono
Menteri Perhubungan    :    Rusmin Nuryadin
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi    :    Achmad Tahir
Menteri Tenaga Kerja    :    Soedomo
Menteri Transmigrasi    :    Martono
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Nugroho Notosusanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Fuad Hassan
Menteri Kesehatan    :    Suwardjono Surjaningrat
Menteri Agama    :    H. Munawir Sjadzali
Menteri Sosial    :    Nani Sudarsono
Menteri/Sekretaris Negara    :    Sudharmono
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional merangkap Ketua Bappenas : J.B. Sumarlin
Menteri Negara Riset dan Teknologi, merangkap Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan  Teknologi    :    B.J. Habibie
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup    :    Emil Salim
Menteri Negara Perumahan Rakyat  : Cosmas Batubara
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Abdul Gafur
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap Wakil Ketua Bappenas : Saleh Afiff
Menteri Negara Peranan Wanita    :    Lasijah Soetanto
Menteri Negara Peranan Wanita    :    A. Sulasikin Murpratomo
Menteri Muda/Sekretaris Kabinet:    Moerdiono
Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri : Ginandjar Kartasasmita
Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras    :  Hasjrul Harahap
Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Peternakan dan Perikanan  :  J.H. Hutasoit
Jaksa Agung    :    Ismail Saleh
Gubernur Bank Indonesia    :    Arifin M. Siregar
Panglima ABRI    :    L.B. Moerdani
    
Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983-22 Maret 1988) adalah kabinet yang dibentuk
pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wakil Presiden Umar  Wirahadikusumah.

G         Kabinet Pembangunan V

Masa Pemerintahan  Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1988
Tahun Demisioner  1993
Jumlah Pejabat  44
     
Susunan Pejabat
  
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri    :    Radius Prawiro
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat    :    Soepardjo Roestam
Menteri Dalam Negeri    :    Rudini
Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas
Menteri Pertahanan Keamanan    :    L.B. Moerdani
Menteri Kehakiman:    Ismail Saleh
Menteri Penerangan    :    Harmoko
Menteri Keuangan:    J.B. Sumarlin
Menteri Perdagangan    :    Arifin M. Siregar
Menteri Pertanian    :    Wardojo
Menteri Kehutanan    :    Hasjrul Harahap
Menteri Pertambangan dan Energi    :  Ginandjar Kartasasmita
Menteri Pekerjaan Umum    :    Radinal Mochtar
Menteri Perhubungan    :    Azwar Anas
Menteri Koperasi    :    Bustanil Arifin
Menteri Tenaga Kerja    :    Cosmas Batubara
Menteri Transmigrasi    :    Soegiarto
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi    :    Soesilo Soedarman
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Fuad Hassan
Menteri Kesehatan    :    Adhyatma
Menteri Agama  :    H. Munawir Sjadzali
Menteri Sosial :    Haryati Soebadio
Menteri Negara/Sekretaris Negara    :    Moerdiono
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  :   Saleh Afiff
Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi   :    B.J. Habibie
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup    :    Emil Salim
Menteri Negara Perumahan Rakyat    :    Siswono Yudohusodo
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Akbar Tanjung
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara    :    Sarwono Kusumaatmadja
Menteri Muda/Sekretaris Kabinet    :    Saadilah Mursjid
Menteri Muda Keuangan    :    Nasrudin Sumintapura
Menteri Muda Perdagangan    :    J. Soedradjad Djiwandono
Menteri Muda Perindustrian    :    T. Ariwibowo
Menteri Muda Pertanian    :    Sjarifuddin Baharsjah
Menteri Muda Perencanaan Pembangunan/Wakil Ketua BPPN    :    B.S. Muljana
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia    :    Try Soetrisno
Jaksa Agung    :    Sukarton Marmosudjono
Gubernur Bank Indonesia    :    Adrianus Mooy
Jaksa Agung    :    Singgih
     
Keterangan Lain
Masa Bakti Kabinet Pembangunan V  23 Maret 1988 sampai dengan 17 Maret 1993

G         Kabinet Pembangunan VI

Masa Pemerintahan  Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1993
Tahun Demisioner 1998
Jumlah Pejabat  43
    
Susunan Pejabat
  
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri (EKUIN)  :  Saleh Afiff
Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan  :  Hartarto Sastrosoenarto
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan    :    Soesilo Soedarman
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat    :    Azwar Anas
Menteri Dalam Negeri    :    Yogie S. Memet
Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas
Menteri Pertahanan/Panglima ABRI    :    Edi Sudradjat
Menteri Kehakiman    :    Oetoyo Usman
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Wardiman Djojonegoro
Menteri Tenaga Kerja    :    Abdul Latief
Menteri Penerangan    :    Harmoko
Menteri Transmigrasi    :    Siswono Yudohusodo
Menteri Koperasi    :    Subijakto Tjokrowardoyo
Menteri Agama    :    Tarmizi Taher
Menteri Kehutanan    :  Jamaluddin Soeryohadikusumo
Menteri Keuangan    :    Marie Muhammad
Menteri Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi    :    Haryanto Dhanutirto
Menteri Perindustrian    :    T. Ariwibowo
Menteri Pertambangan dan Energi    :    Ida Bagus Soedjana
Menteri Pertanian    :    Sjarifuddin Baharsjah
Menteri Pangan dan Bulog    :    Ibrahim Hasan
Menteri Perdagangan    :    Satrio Budihardjo Joedono
Menteri Pariwisata    :    Joop Ave
Menteri Sosial    :    Intan Soeweno
Menteri Pekerjaan Umum    :    Radinal Mochtar
Menteri Sekretaris Negara:Moerdiono
Menteri Sekretaris Kabinet    :    Saadilah Mursji
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara    :    T.B. Silalahi
Menteri Negara Urusan Lingkungan Hidup (KLH)    :    Sarwono Kusumaatmadja
Menteri Negara Kependudukan/Ketua BKKBN    :    Haryono Suyono
Menteri Negara Perumahan Rakyat    :    Akbar Tanjung
Menteri Negara Bidang Riset dan Teknologi/Ketua BPPT    :    B.J. Habibie
Menteri Negara Urusan Peranan Wanita    :    Mien Sugandhi
Menteri/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) :  Sanyoto Sastrowardoyo
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua BAPPENAS :   Ginandjar Kartasasmita
Menteri Negara Pertanahan dan Agraria  :  Sony Harsono
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Hayono Isman
Gubernur Bank Sentral    :    J. Soedradjad Djiwandono
Jaksa Agung    :    Singgih
Gubernur Bank Sentral    :    Sjahril Sabirin
Menteri Urusan Pangan dan Kepala Badan Usaha Logistik (Bulog)    :    Beddu Amang
     
Keterangan Lain  
Masa bakti Kabinet Pembangunan VI dari 17 Maret 1993 sampai dengan 14 Maret 1998


G         Kabinet Pembangunan VII

Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1998
Tahun Demisioner 1998
Jumlah Pejabat  38
   
Susunan Pejabat
  
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri merangkap Kepala Bappenas : Ginandjar Kartasasmita
Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara :  Hartarto Sastrosoenarto
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan    :    Feisal Tanjung
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan merangkap Kepala BKKBN   :  Haryono Suyono
Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas
Menteri Pertahanan Keamanan    :    Wiranto
Menteri Kehakiman    :    Muladi
Menteri Penerangan    :    Alwi Dahlan
Menteri Keuangan:    Fuad Bawazier
Menteri Industri dan Perdagangan    :    Muhammad "Bob" Hasan
Menteri Pertambangan dan Energi    :    Kuntoro Mangkusubroto
Menteri Kehutanan dan Perkebunan    :    Sumohadi
Menteri Pertanian    :    Yustika Sjarifuddin Baharsjah
Menteri Perhubungan    :Giri Suseno Hadi Hardjono
Menteri Tenaga Kerja    :    Theo L. Sambuaga
Menteri Pekerjaan Umum    :    Rachmadi Bambang Sumadio
Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan    :    A.M. Hendropriyono
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Wiranto Arismunandar
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya    :    Abdul Latief
Menteri Kesehatan    :    Farid Anafasa Moeloek
Menteri Agama    :    H. Quraisy Shihab
Menteri Sosial    :    Siti Hardiyanti Rukmana
Menteri Sekretaris Negara    :    Saadilah Mursjid
Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT    :    Rahardi Ramelan
Menteri Negara Investasi dan Kepala BKPM    :    Sanyoto Sastrowardoyo
Menteri Negara Pendayagunaan BUMN    :    Tanri Abeng
Menteri Negara Agraria/Kepala BPN    :    Ary Mardjono
Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman    :    Akbar Tanjung
Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal    :    Juwono Sudarsono
Menteri Negara Pangan Hortikultura dan Obat-obatan    :    Haryanto Dhanutirto
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Agung Laksono
Menteri Negara Peranan Wanita    :    Tuty Alawiyah
Gubernur Bank Indonesia    :    Sjahril Sabirin
Pangab    :    Wiranto
Jaksa Agung :    Soedjono Chanafiyah Atmonegoro
    
Keterangan Lain  
Kabinet Pembangunan VII adalah Kabinet yang dibentuk pada masa pemerintahan Preside Soeharto dan Wakil Presiden Baharrudin Jusuf Habibie yang masa jabatannya paling singkat (Januari 1998-21 Mei 1998). Masa bakti kabinet ini seharusnya berakhir pada tahun 2003. Namun karena terjadi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan Massal 1998 akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang berujung pada pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei1998 dan diangkatnya B.J. Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi darurat, mengakibatkan kabinet ini menjadi demisioner. Sebagai penggantinya, dilanjutkan oleh Kabinet Reformasi PembangunanProf.Bj.Habibie (1998-1999). Menterinya sama dengan kabinet pembangunan VII Habibie hanya melanjutka pemerintahan saja setelah Seoharto memutuskan mundur.


“Era Reformasi”

G        Abdurrahman Wahid ( 1999 – 2001 )